image upn

title_22

Jatengpos.com, BANTUL–Penanaman jenis pohon yang tidak tepat membuat lereng-lereng di wilayah Kabupaten Bantul rawan longsor. Terutama lereng dengan jenis tanah lapukan vulkanik berbatu yang rapuh di wilayah Kecamatan Imogiri, Dlingo dan Krete

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Pusat Studi Manajemen Bencana UPN, Eko Teguh Paripurno pada Rabu (6/12/2017). Menurutnya banyak lereng ataupun bukit yang ditanami pohon jenis cemara dan pohon-pohon berakar serabut lainnya. Pasalnya pohon tersebut malah membebani tanah saat angin kencang melanda. “Seharusnya bukit seperti itu ditanami pohon seperti sukun yang punya akar tunggang dan kuat,” katanya

Oleh sebab itu, Eko merekomendasikan kepada seluruh masyarakat yang ada di sekitar lereng untuk mulai mengungsi saat hujan deras kembali melanda. Menurutnya longsor dapat diprediksi saat lumpur telah meluncur bersamaan dengan air hujan yang turun dari lereng, sehingga tindakan prefentif dapat dilakukan. Eko menambahkan hingga kini pihaknya masih memetakan titik-titik rawan bencana khususnya longsor di Bantul. Hasil pemetaan teraebut kemudian diserahkan pada Pemdes setempat untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam melakukan tindakan prefentif maupun rehabilitatif yang akan dilakukan pascabencana ini. http://www.jatengpos.com/2017/12/mau-tanam-pohon-untuk-penghijauan-malah-jadi-bencana-kok-bisa-874739