image upn

title_7

Metrotvnews.com, Yogyakarta: Geolog Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta, Eko Teguh Paripurno, mengatakan, longsor di Dukuh Jentir, Desa Sambirejo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, diakibatkan penambangan batuan karst.

Menurut Eko, di lokasi tersebut masih ada sejumlah titik yang memiliki potensi longsor. "Ada sekitar tiga titik yang potensi longsor," ujar Eko, Minggu, 5 Maret 2017. Kepala Pusat Studi Manajemen Bencana UPN Veteran Yogyakarta ini menjelaskan, potensi longsor itu akibat masih tingginya curah hujan dalam beberapa pekan terakhir. Selain itu, longsor bisa muncul jika bukit batuan karst itu ada pemicu getaran. 

Dengan demikian, kata Eko, evakuasi yang dilakukan tim gabungan harus sangat berhati-hati. "Bahkan (evakuasi) harus dilakukan dengan ekstra hati-hati," ujarnya. Menurut Eko, penambangan batuan karst semakin memperburuk kondisi perbukitan di perbatasan Gunungkidul dengan Klaten tersebut. Sebab, penambangan dengan alat berat bisa menimbulkan getaran tinggi serta membuat susunan batuan rawan ambrol. "Memang penyebab longsor berbagai faktor. Bisa karena beban batuan, atau adanya aktivitas penambangan dan tingginya curah hujan," ungkapnya. 

Peristiwa longsor terjadi pada Jumat, 3 Maret 2017. Longsornya bukit karst itu menimpa tiga buah truk, satu alat berat, serta sebuah rumah dan dua pemiliknya, yakni Manto Miharjo dan Tugiyem. Perkembangan proses evakuasi, Manto telah ditemukan dalam meninggal pada Sabtu, 4 Maret 2017. Sementara, proses evakuasi pencarian keberadaan Tugiyem masih dilakukan.http://card.metrotvnews.com/286-longsor/9K57Oelb-geolog-ada-3-titik-potensi-longsor-bukit-karst-gunungkidul