Direktur Kesiapsiagaan BNPB, Pangarso Suryotomo, memberikan apresiasi dan arahan pada peserta bimtek fasilitator desa tangguh bencana.
Bimbingan Teknis Fasilitator Desa Tangguh Bencana Kabupaten Grobogan
Bimbingan Teknis Fasilitator Desa Tangguh Bencana Kabupaten Grobogan

Pusat Studi Manajemen Bencana (PSMB) UPN "Veteran" Yogyakarta menjadi fasilitator dalam kegiatan Bimbingan Teknis Fasilitator Desa Tangguh Bencana (Destana) di Kabupaten Grobogan, Senin – Jumat, 8-12 Mei 2023. Kegiatan ini sebagai salah satu wujud implementasi kerjasama antara UPN dengan BNPB yg tertuang dalam Surat Perjanjian Kerjasama nomor SPKO. 07/BNPB/IV/2013 dan nomor B/62A/IV/2013/LPPM-KS.

                Kegiatan yang dilaksanakan di ruang Pusdalops BPBD Kabupaten Grobogan ini diikuti oleh 24 peserta yg terdiri dari unsur BPBD, PMI, dan Pramuka. Kegiatan bimbingan teknis fasilitator dibuka oleh Staf Ahli Bupati Grobogan, Amin Hidayat, bersama dengan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Grobogan, Endang Sulistyoningsih. Pada hari kedua, hadir pula Direktur Kesiapsiagaan BNPB, Pangarso Suryotomo, yang memberikan apresiasi dan arahan bagi para peserta. Ia mengapresiasi kemauan dan kesungguhan para peserta untuk menjadi aktor-aktor yang membangun ketangguhan dalam masyarakat.

                “Harapannya, bagaimana melalui pelatihan ini bisa mendapatkan sesuatu yang bisa berguna untuk dirinya sendiri, keluarga, dan lingkungannya baik di tingkat RT, RW, kelurahan, kecamatan, kabupaten, provinsi, bahkan sampai nasional,” ucap Pangarso.

                Papang juga mengatakan bahwa hal utama dalam destana yang perlu ditekankan kepada masyarakat ialah penilaian ketangguhan desa. Hal ini bertujuan untuk memberikan pendidikan dan penyadaran risiko bencana pada masyarakat, menyediakan data dasar ketangguhan bencana di tingkat desa, dan sebagai dasar dalam penyelenggaraan program-program penanggulangan bencana di tingkat desa.

                Kegiatan bimbingan teknis dilakukan selama lima hari, diisi dengan berbagai materi dan praktik fasilitasi. Materi yang disampaikan meliputi dasar-dasar penanggulangan bencana dan pengurangan risiko bencana, penilaian ketangguhan desa, pengkajian risiko bencana, sistem peringatan dini yang inklusif, perencanaan evakuasi, forum pengurangan risiko bencana (FPRB) dan relawan, perencanaan penanggulangan bencana, keluarga tangguh bencana, serta teknik-teknik fasilitasi.

                Ketua PSMB UPN “Veteran” Yogyakarta, Eko Teguh Paripurno menekankan bahwa pembentukan desa tangguh bencana bertujuan untuk melaksanakan empat mandat global yang tertuang dalam Sendai Framework for Disaster Risk Reduction (SFDRR). Keempat mandat tersebut  yaitu memahami risiko bencana, memperkuat tata kelola risiko bencana, berinvestasi dalam pengurangan risiko bencana untuk membangun ketangguhan, dan kesiapsiagaan pemulihan untuk membangun kembali dengan lebih baik.

                Pada hari terakhir, setiap peserta melakukan praktik fasilitasi secara berkelompok guna melihat pemahaman terkait substansi dan kecakapan dalam melakukan fasilitasi. Berdasarkan hasil pre test dan post test menunjukkan adanya peningkatan pemahaman peserta mengenai fasilitasi desa tangguh bencana. Kegiatan ditutup dengan pembagian sertifikat bagi para peserta. Eko Teguh berpesan supaya para peserta tidak berhenti dan puas dengan hasil yang didapat namun tetap meningkatkan pengetahuan dan kemampuan untuk menjadi fasilitator desa tangguh bencana.

                “Bagaimana caranya teman-teman yang sudah mampu dapat mengajari teman-teman yang lain sambil mengembangkan ketangguhan desanya. Bagi teman-teman yang masih merasa kurang punya tanggung jawab untuk belajar,” tutupnya.  Dalam proses fasilitasi tersebut UPN Veteran Yogyakarta melibatkan mahasiswa dan alumni Magister Manajemen Bencana maupun Magister Teknik Geologi, Monica Warih Widi Kristanti, Gigih Aditya Pratama, Shodiq Haifani.