Wajib Latih Penanggulangan Bencana di Kawasan Rawan Bencana Erupsi Gunung Merapi Padukuhan Turgo, Kalurahan Purwobinangun Pakem 2023
Indonesia memiliki potensi besar untuk mengalami bencana karena dihadapkan pada berbagai macam kondisi alam dalam hamparan yang luas dengan berbagai kondisi geografis. Hal ini menyadarkan Pemerintah untuk segera berinvestasi di daerah-daerah prioritas strategis yang berisiko tinggi, meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang risiko bencana, inovasi teknologi dan teknis, serta memperkuat kapasitas lokal untuk kesiapsiagaan dan manajemen darurat bencana. Balai Pengamatan dan Penyelidikan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sleman melaksanakan program Wajib Latih Penanggulangan Bencana pada Kawasan Rawan Bencana Erupsi Gunung Merapi yang menyasar di Tiga (3) Kecamatan, Tujuh (7) Kalurahan, dan 24 Padukuhan yang merupakan wilayah – wilayah yang berpotensi risiko tinggi erupsi Gunung Merapi. Kegiatan tersebut sebagai upaya untuk mendukung kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat untuk mengetahui aktivitas dan perkembangan Gunung Merapi saat ini, sejak di naikan status Siaga sejak tanggal 5 November 2020. Kegiatan WLPB ini diselenggarakan pada hari Selasa, 20 Februari 2023 bertempat di padukuhan Tritis, Purwobinangun, Pakem. WLPB tersebut bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan informasi kepada masyarakat mengenai aktitivitas Gunung Merapi serta mengupdate S.O.P alur evakuasi masyarakat. Dalam proses kegiatan WLPB ini sebagai narasumber bapak Dr. Agus Budi Santoso, selaku kepala BPPTKG Yogyakarta, dan fasilitator S.O.P Alur evakuasi masyarakat oleh Indra Baskoro Adi, S.Psi, M.MB selalu Alumni Magister Manajemen Bencana UPN Veteran Yogyakarta.